Dijual di Toko, Redmi 1S Lebih Mahal

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu rahasia harga murah dari produk-produk Xiaomi adalah model penjualan pabrikan asal Tiongkok tersebut yang mengandalkan channel online. Dengan dijual secara offline lewat jaringan toko Erafone, harga jual produk Xiaomi pun mengalami peningkatan.

"Memang ada kenaikan harga karena ada hal-hal lain yang harus dipertimbangkan sebagai komponen biaya," kata GM Xiaomi untuk wilayah Asia Tenggara, Steve Vickers, yang ditemui oleh KompasTekno usai acara jumpa pers Xiaomi dan Erafone di Jakarta, Jumat (14/11/2014).

Vickers hadir bersama eksekutif-eksekutif dari Grup Erayaja selaku pemilik jaringan toko Erafone untuk mengumumkan penjualan perdana produk Xiaomi secara offline. CEO Retail Erajaya Group Jeremy Sim yang turut hadir dalam acara membenarkan bahwa produk Xiaomi yang dijual pihaknya lebih mahal dari harga online.

"Tapi kenaikannya sedikit sekali. Redmi 1S yang oleh Lazada dijual Rp 1.499.000, kami jual Rp 1.549.000," terang Jeremy. 

Selisih harga sebesar Rp 50.000 itu disebutnya merupakan kenaikan yang diperlukan untuk menutup biaya tambahan yang diperlukan untuk pemasaran offline, seperti urusan logistik.

Untuk saat ini gerai Erafone baru memasarkan ponsel Xiaomi Redmi 1S. Pihak Erajaya berencana turut menjual produk-produk lain seperti headphone dan powerbank, bahkan juga TV pintar, tapi waktu ketersediaannya belum diketahui. "Kami usahakan secepatnya," kata Jeremy.

Untuk penjualan perdana Sabtu (16/11/2014) besok, produk Xiaomi baru akan tersedia di gerai Erafone Mal Taman Anggrek dan Android Nation Grand Indonesia. Namun, dalam minggu ini juga pihak Erajaya menargetkan sudah bisa menjual Xiaomi di 20 gerai Erafone di wilayah Jadebotabek. Kota-kota lain seperti Bandung dan Surabaya dijadwalkan menyusul minggu depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.